QONTHOROH (JEMBATAN ANTARA NERAKA DAN SURGA)
Mungkin istilah qonthoroh agak asing di telinga kita, akan tetapi kita
semua perlu mengetahui bahwa setiap mukmin yang 'selamat' ketika
menyeberang shiroth (jembatan diatas neraka jahannam) pasti ia akan
berada di qantharah ini.
Di Qantharah ini manusia di Qishos
untuk pembersihan penyakit dendam, dengki, dzalim di hati sesama mukmin
ketika didunia, baru setelah bersih dari penyakit-penyakit tersebut baru
bisa masuk ke Surga.
Maka dari itu pentingnya kita
menghilangkan rasa dengki, iri, dendam terhadap sesama orang-orang
mukmin. agar tidak banyak di Qishos di sana.
Hadits mengenai QANTHARAH:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خْلُصُ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ
بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ
مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا
وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَأَحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الْجَنَّةِ
مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا
Artinya:
“Orang-orang beriman yang telah selamat dari api neraka (setelah
melewati shirath) akan tertahan di Qantharah (sebuah tempat/jembatan) di
antara surga dan neraka. Kemudian ditegakkanlah qishash terhadap
sebagian mereka akibat kezaliman yang terjadi di antara mereka di dunia.
Setelah dibersihkan dan dibebaskan (dari kezaliman), barulah mereka
diizinkan masuk surga. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sungguh salah seorang di antara mereka lebih paham terhadap tempat
tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya di dunia.”[HR. Bukhari]
.
Letak QONTHOROH
.
Qonthoroh terletak di antara surga dan nereka, atau setelah shirath dan
sebelum surga.
Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
وقال مقاتل: إذا قطعوا جسر جهنم حبسوا على قنطرة بين الجنة والنار
“Muqatil (bin Hayyan) Rahimahullah berkata, ‘jika mereka (orang mukmin)
telah melewati jembatan (di atas) Jahannam, mereka akan ditahan
(berhenti) di Qantharah antara surga dan neraka’”.[ Tafsir Al-Qurthubi
15/286,]
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
فالجنة لا يدخلها خبيث، ولا من فيه شىء من الخبث. فمن تطهر فى الدنيا ولقى
الله طاهراً من نجاساته دخلها بغير معوق، ومن لم يتطهر فى الدنيا فإن كانت
نجاسته عينية، كالكافر، لم يدخلها بحال. وإن كانت نجاسته كسبية عارضة
دخلها بعد ما يتطهر فى النار من تلك النجاسة، ثم يخرج منها، حتى إن أهل
الإيمان إذا جازوا الصراط حبسوا على قنطرة بين الجنة والنار، فيهَذَّبون
وينقَّون من بقايا بقيت عليهم، قصرت بهم عن الجنة، ولم توجب لهم دخول
النار، حتى إذا هذبوا ونقوا أذن لهم فى دخول الجنة
Artinya:
“Maka, surga tidak akan dimasuki oleh orang yang jelek ataupun orang
yang terdapat padanya kejelekan. Maka barangsiapa yang telah suci di
dunia dan bertemu Allah dalam keadaan suci dari kotoran/najis, dia akan
masuk ke dalamnya tanpa penghalang.
Dan barangsiapa yang belum
suci di dunia, jika kenajisannya itu pada asal orangnya seperti orang
kafir, maka tidak akan masuk surga sama sekali. Namun jika najisnya itu
adalah najis yang datang yakni bukan pada asal orangnya, maka ia akan
masuk surga setelah disucikan dari najis itu di neraka kemudian keluar
darinya.
Sampai-sampai, orang yang beriman jika telah melewati
jalan di atas jahannam, mereka akan ditahan di Qantharah (jembatan)
antara jannah dan neraka hingga mereka dibersihkan dan disucikan dari
sisa-sisa kotoran yang menjadikan tertahan dari surga dan tidak
menyampaikan ke dalam neraka. Jika telah bersih dan suci, barulah
diijinkan masuk ke dalam surga.”[Ighatsatul Lahfan 1/56]
.
Inilah sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
.
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَاناً عَلَى سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
.
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka
(saat di qantharah), sedang mereka merasa bersaudara duduk
berhadap-hadapan di atas dipan-dipan" (saat di surga).” (QS. Al-Hijr:
47)
Qatadah ibnu Di'amah As-Sadusi Rahimahullah menafsirkan
ayat "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati
mereka'' itu maksudnya sebagaimana sabda Nabi:
«يخلص المُؤْمنُونَ مِنَ النَّار فيحبسون عَلَى قنطرة بين الْجَنَّة والنَّار، فيقتص
لبعضهم مِنْ بعض مظالم كانت بَيْنَهُمْ في الدُّنْيَا، حتي إِذَا هذِّبوا ونقوا أذن لَهُمْ في دخول الجنة,
"
“Orang-orang beriman yang telah selamat dari api neraka (setelah
melewati shirath) akan tertahan di Qantharah (sebuah tempat/jembatan) di
antara surga dan neraka. Kemudian ditegakkanlah qishash terhadap
sebagian mereka akibat kezaliman yang terjadi di antara mereka di dunia.
(Tafsir Ibnu Abi Hatim (7/2266))
-----
Referensi:
Tafsir Ibnu Abi Hatim, Ighatsatul Lahfan li ibnul Qayyim, Tafsir Qurtubi, dll.
[Lilik Ibadurrohman]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar