Jumat, 06 Desember 2013

Pembahasan Tentang Sidratul Muntaha



Foto: ‎Artikel Islam:
SUNGGUH MENGEJUTKAN, ADA SEBUAH POHON YANG HIDUP DI LANGIT KE TUJUH, Mau Tau, Silahkan baca...;

Terdapat beberapa riwayat shahih yang menjelaskan sifat fisik pohon tersebut, berikut diantaranya, : Pohon tersebut sangat indah, letaknya di langit ketujuh, pohon ini mempunyai buah, daun, akar, yang semuanya berukuran besar-besar. Ukuran pohonnya juga sangat besar, pohon ini di hinggapi binatang-binatang yang ada di langit, seperti belalang dari emas, dan di kelilingi warna-warni yang indah dan cantik.

Kira-kira Namanya pohon Apa ya?
  
Jawabannya adalah Pohon SIDRATUL MUNTAHA..

 Pembahasan TENTANG SIDRATUL MUNTAHA

Sidratul muntaha [arab: سدرة المنتهى], Allah sebutkan makhluk istimewa ini dalam Al-Quran, di surat An-Najm,

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى  عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى  عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى  إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى  مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى  لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

"Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,  yaitu  di Sidratil muntaha.  di dekatnya juga ada SURGA tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.  penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.  Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm: 13-18).

Ibnu Abbas dan para ahli tafsir mengatakan,

سميت سدرة المنتهى لأن علم الملائكة ينتهي إليها ولم يجاوزها أحد إلا رسول الله صلى الله عليه وسلم وحكي عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه أنها سميت بذلك لكونها ينتهي إليها ما يهبط من فوقها وما يصعد من تحتها من أمر الله تعالى

Artinya:
"Dinamakan sidratul muntaha (Pohon Puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim, Muhamad Fuad Abdul Baqi, 1/145).

SIFAT-SIFAT SIDRATUL MUNTAHA

1. Hadis dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ المُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا  كَأَنَّهُ آذَانُ الفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ، وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: أَمَّا البَاطِنَانِ: فَفِي الجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ: النِّيلُ وَالفُرَاتُ

Artinya:
Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan  Eufrat. (Shahih, HR. Bukhari 3207)

Dalam riwayat Ahmad (12673), terdapat keterangan,

رُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ

“..kemudian aku melihat sidratul muntaha di langit ketujuh..”(Shahih, HR. Ahmad (12673), Abu Ya'la (3185), Daruqutni (1/25 no. 33)).

2. Hadis dari Asma bintu Abu Bakr radhiyallahu ‘anhuma, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha,

يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّ الفَنَنِ مِنْهَا مِائَةَ سَنَةٍ، أَوْ يَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا مِائَةُ رَاكِبٍ، فِيهَا فَرَاشُ الذَّهَبِ كَأَنَّ ثَمَرَهَا الْقِلَالُ

Artinya: 
"Orang yang naik kuda baru bisa melintasi bayang-bayangnya selama seratus tahun atau seratus penunggang kuda, bisa dinaungi bayang-bayangnya, di sana ada belalang dari emas, buahnya seperti kendi yang besar-besar." 

(Hadits Hasan lighairihi, HR. Turmudzi 2541 di shahihkan oleh imam Al-Hakim dalam Mustadrok, di hasankan oleh Tirmidzi dan Al-Albani (Shahih Tharghib Wat Tarhib (3727)).
.....
Imam Ibnu Rojab Al-Hambali Rahimahullah berkata: 

  "فراش من ذهب، هو مثل الجراد ونحوه، مما يطير ويقع على الشجر"  makna "Farosyun min Dzahab" adalah : binatang seperti belalang atau yang semisalnya (laron, kupu-kupu, dll), yang sering beterbangan dan hinggap pada pohon." (Fathul Bari li Ibnu Rojab: 2/325)
. 
3. Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حَتَّى نَأْتِيَ سِدْرَةَ الْمُنْتَهَى فَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ

“…hingga saya berhenti di sidratil muntaha, dan pohon ini diliputi warna, yang saya tidak tahu apa itu.” (Shahih, HR Bukhari (3342), Ibnu Hibban (7406))

4. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمَّا عُرِجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ ذُهِبَ بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، …. فَلَمَّا غَشِيَهَا مِنْ أَمْرِ اللَّهِ مَا غَشِيَهَا، تَغَيَّرَتْ (وفي رواية أحمد: تَحَوَّلَتْ يَاقُوتًا، أَوْ زُمُرُّدًا أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ")، فَمَا أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْعَتَهَا مِنْ حُسْنِهَا

Artinya:
"Ketika saya dimi’rajkan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah (dalam riayat Ahmad: dia berubah seperti Yaqut (Berlian) atau seperti Zamrud (Batu mulia), atau yang semisalnya), 

tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah. (Hadits Shahih, HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad, HR Ahmad (12302), di shahihkan oleh Syeikh Al-Arna'ut).
.........
Dari beberapa hadis di atas, kita bisa menyimpulkan gambaran Sidratul Muntaha,

 1.  Sidratul muntaha bentuknya pohon, layaknya pohon bidara. Sama nama, namun beda hakekatnya.

 2.  Pohon ini berada di atas langit ketujuh.
 3.  Pohon ini sangat besar, hingga ketika penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, dia harus membutuhkan waktu perjalanan 100 tahun baru bisa sampai ke ujung.

4.  Sidratul muntaha memiliki duan, buah, dan akar.
5.  Daun sidratul muntaha seperti telinga gajah, dan buahnya seperti kendi yang sangat besar.

6.  Terdapat hewan belalang atau yang semisalnya (kupu-kupu, laron,dll) dari emas di sana.
7.  Diliputi dengan perintah Allah, pohon tersebut diliputi oleh warna hingga warna-warninya selalu berubah-ubah.

8.  Pohon sidratul muntaha sangat indah, hingga tidak ada manusia yang mampu menggambarkan keindahannya.
9.  Di dekat sidratul muntaha terdapat surga yang tidak jauh dari pohon tersebut.

Itulah salah satu bukti kekuasaan Allah yang di perlihatkan kepada Hambanya (Rasulullah) di langit ke tujuh.   

Referensi:
-Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim, Karya Muhamad Fuad Abdul Baqi
-Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnul Hajjaj Karya Imam Nawawi.
-Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari Karya Ibnu Rojab Al-Hambali, dll
.
[Lilik Ibadur.R (Abu Utsman)]‎
Artikel Islam:
SUNGGUH MENGEJUTKAN, ADA SEBUAH POHON YANG HIDUP DI LANGIT KE TUJUH, Mau Tau, Silahkan baca...;

Terdapat beberapa riwayat shahih yang menjelaskan sifat fisik pohon tersebut, berikut diantaranya, : Pohon tersebut sangat indah, letaknya di langit ketujuh, pohon ini mempunyai buah, daun, akar, yang semuanya berukuran besar-besar. Ukuran pohonnya juga sangat besar, pohon ini di hinggapi binatang-binatang yang ada di langit, seperti belalang dari emas, dan di kelilingi warna-warni yang indah dan cantik.

Kira-kira Namanya pohon Apa ya?

Jawabannya adalah Pohon SIDRATUL MUNTAHA..

Pembahasan TENTANG SIDRATUL MUNTAHA

Sidratul muntaha [arab: سدرة المنتهى], Allah sebutkan makhluk istimewa ini dalam Al-Quran, di surat An-Najm,

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

"Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil muntaha. di dekatnya juga ada SURGA tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm: 13-18).

Ibnu Abbas dan para ahli tafsir mengatakan,

سميت سدرة المنتهى لأن علم الملائكة ينتهي إليها ولم يجاوزها أحد إلا رسول الله صلى الله عليه وسلم وحكي عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه أنها سميت بذلك لكونها ينتهي إليها ما يهبط من فوقها وما يصعد من تحتها من أمر الله تعالى

Artinya:
"Dinamakan sidratul muntaha (Pohon Puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim, Muhamad Fuad Abdul Baqi, 1/145).

SIFAT-SIFAT SIDRATUL MUNTAHA

1. Hadis dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ المُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ، وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: أَمَّا البَاطِنَانِ: فَفِي الجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ: النِّيلُ وَالفُرَاتُ

Artinya:
Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. (Shahih, HR. Bukhari 3207)

Dalam riwayat Ahmad (12673), terdapat keterangan,

رُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ

“..kemudian aku melihat sidratul muntaha di langit ketujuh..”(Shahih, HR. Ahmad (12673), Abu Ya'la (3185), Daruqutni (1/25 no. 33)).

2. Hadis dari Asma bintu Abu Bakr radhiyallahu ‘anhuma, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha,

يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّ الفَنَنِ مِنْهَا مِائَةَ سَنَةٍ، أَوْ يَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا مِائَةُ رَاكِبٍ، فِيهَا فَرَاشُ الذَّهَبِ كَأَنَّ ثَمَرَهَا الْقِلَالُ

Artinya:
"Orang yang naik kuda baru bisa melintasi bayang-bayangnya selama seratus tahun atau seratus penunggang kuda, bisa dinaungi bayang-bayangnya, di sana ada belalang dari emas, buahnya seperti kendi yang besar-besar."

(Hadits Hasan lighairihi, HR. Turmudzi 2541 di shahihkan oleh imam Al-Hakim dalam Mustadrok, di hasankan oleh Tirmidzi dan Al-Albani (Shahih Tharghib Wat Tarhib (3727)).
.....
Imam Ibnu Rojab Al-Hambali Rahimahullah berkata:

"فراش من ذهب، هو مثل الجراد ونحوه، مما يطير ويقع على الشجر" makna "Farosyun min Dzahab" adalah : binatang seperti belalang atau yang semisalnya (laron, kupu-kupu, dll), yang sering beterbangan dan hinggap pada pohon." (Fathul Bari li Ibnu Rojab: 2/325)
.
3. Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حَتَّى نَأْتِيَ سِدْرَةَ الْمُنْتَهَى فَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ

“…hingga saya berhenti di sidratil muntaha, dan pohon ini diliputi warna, yang saya tidak tahu apa itu.” (Shahih, HR Bukhari (3342), Ibnu Hibban (7406))

4. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمَّا عُرِجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ ذُهِبَ بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، …. فَلَمَّا غَشِيَهَا مِنْ أَمْرِ اللَّهِ مَا غَشِيَهَا، تَغَيَّرَتْ (وفي رواية أحمد: تَحَوَّلَتْ يَاقُوتًا، أَوْ زُمُرُّدًا أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ")، فَمَا أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْعَتَهَا مِنْ حُسْنِهَا

Artinya:
"Ketika saya dimi’rajkan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah (dalam riayat Ahmad: dia berubah seperti Yaqut (Berlian) atau seperti Zamrud (Batu mulia), atau yang semisalnya),

tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah. (Hadits Shahih, HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad, HR Ahmad (12302), di shahihkan oleh Syeikh Al-Arna'ut).
.........
Dari beberapa hadis di atas, kita bisa menyimpulkan gambaran Sidratul Muntaha,

1. Sidratul muntaha bentuknya pohon, layaknya pohon bidara. Sama nama, namun beda hakekatnya.

2. Pohon ini berada di atas langit ketujuh.
3. Pohon ini sangat besar, hingga ketika penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, dia harus membutuhkan waktu perjalanan 100 tahun baru bisa sampai ke ujung.

4. Sidratul muntaha memiliki daun, buah, dan akar.
5. Daun sidratul muntaha seperti telinga gajah, dan buahnya seperti kendi yang sangat besar.

6. Terdapat hewan belalang atau yang semisalnya (kupu-kupu, laron,dll) dari emas di sana.
7. Diliputi dengan perintah Allah, pohon tersebut diliputi oleh warna hingga warna-warninya selalu berubah-ubah.

8. Pohon sidratul muntaha sangat indah, hingga tidak ada manusia yang mampu menggambarkan keindahannya.
9. Di dekat sidratul muntaha terdapat surga yang tidak jauh dari pohon tersebut.

Itulah salah satu bukti kekuasaan Allah yang di perlihatkan kepada Hambanya (Rasulullah) di langit ke tujuh.

Referensi:
-Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim, Karya Muhamad Fuad Abdul Baqi
-Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnul Hajjaj Karya Imam Nawawi.
-Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari Karya Ibnu Rojab Al-Hambali, dll
.
[Lilik Ibadur.R (Abu Utsman)]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar