.
Para Ulama’ yang berpendapat
bahwa Neraka itu berada di Langit, sebagaimana Surga. Ulama' yang menguatkan hal ini adalah Mujahid
ibnu jabrin Al-Makki, Adh-Dhohhak ibnu Muzahim, Sufyan Ibnu Uyainah, dll.
...
Pendapat Yang Mengatakan Neraka
Berada di Langit -dalilnya- cukup kuat, berikut ini dalilnya:
.
@ DALIL AL-QUR'AN:
.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
.
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا
تُوعَدُونَ (22)
.
Artinya:
"Dan di LANGIT terdapat rizqimu
dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepadamu" (QS. Adz-Dzariyat: 22).
.
Komentar dari Ahli tafsir:
.
Diriwayatkan dalam atsar oleh Ibnu
Abi Nujaih, dari Mujahid Rahimahullah berkata: Itu adalah surga di langit.”
(Tafsir Thabari (22/421))
.
Diceritakan oleh Ibnu Mundzir dan
Ibnu Jarir dalam Tafsirnya mengenai riwayat atsar lain dari Mujahid Rahimahullah:
[["Dan di langit terdapat rizqimu” dan “terdapat (pula) apa yang
dijanjikan kepadamu"]] : Itu maksudnya adalah Surga dan Neraka. (Tafsir
Thabari (22/421))
.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir
Ath-Thabari dalam Tafsirnya mengenai riwayat atsar dari Adh-Dhohhak bin Muzahim
Rahimahullah: [["Dan di langit terdapat rizqimu” dan “terdapat
(pula) apa yang dijanjikan kepadamu"]] : Itu maksudnya adalah Surga dan
Neraka.
.
Jadi kesimpulan para ahli tafsir
diatas, Yang di maksud "Dan di langit terdapat rizqimu” adalah SURGA yang
di sediakan untuk tempat orang mukmin pada hari kiyamat.” dan Yang dimaksud “dilangit
terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu” Yaitu NERAKA yang disediakan
untuk tempat orang-orang kafir."
.
@ DALIL HADITS:
.
HADITS PERTAMA:
.
Dari Hudzaifah Radhiyallahu Anhu,
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
.
أُتيتُ بالبراقِ، وهو دابةٌ أبيضُ طويلٌ
(وفي رواية: فَوق الْحمار وَدون الْبَغْل), يضعُ حافرهُ عند مُنتهى طرفه (وفي
رواية: فركبته( فلم نُزَايل ظهرهُ أنا وجبريل، حتى أتيتُ بيت المقدس، ففتحتْ لي
أبواب السماء ورأيت الجنة والنار"
Artinya:
“Aku diberi
Buroq, ia adalah binatang tunggangan yang putih, tinggi besar, (Dalam riwayat
lain: Tingginya diatas keledai dan dibawah Bighol), kecepatan jalannya secepat
kedipan mata, (Dalam riwayat lain: lalu akupun menungganginya), tidaklah aku
bersama jibril di tunggangannya sehingga aku sampai ke Baitul Maqdis (di
palestina),
.
lalu di Baitul Maqdis dibukakanlah
bagiku pintu-pintu LANGIT, dan saat itu aku melihat Surga dan Neraka.
.
(Hadits diatas sanadnya Hasan,
Hadits Riwayat Ahmad, di nilai hasan oleh Ibnu Katsir dalam Jami’ul Masanid
(2/349), Al-Arna’ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad (38/356), dan juga Syeikh
Al-Albani, dalam As-Shahihah: 875)).
.
Dari hadits diatas menunjukkan bahwa
Rasulullah melihat Surga dan Neraka di langit saat pintu-pintu langit dibuka.
.
HADITS KEDUA:
.
Rasulullah ketika isra' mi'raj
Melihat Neraka berada di atas Langit pertama (Langit dunia), dan langit dunia adalah
langit yang Pertama''. Dalam hadits disebutkan:
.
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَتَيْتُ عَلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِي، فَرَأَيْتُ فِيهَا رِجَالًا تُقْطَعُ أَلْسِنَتُهُمْ وِشِفَاهُهُمْ
بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، مَا هَؤُلَاءِ؟، قَالَ:
هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ "وفي رواية أحمد : خطباء أمتك الذين يقولون ما لا يفعلون
ويقرءون كتاب الله ولا يعملون بت» . رواه أبي يعلى (7/180) وغيره وصححه الضياء
المقدسي وابن حبان والهيثمي في المجمع الزوائد (7/276)), وحسين سليم أسد في تحقيق
مسند أبي يعلى
Artinya:
“Dari Anas
Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Aku mendatangi langit dunia (langit pertama) pada malam isra’ Mi’raj, lalu aku
melihat disana ada (gambaran) orang-orang yang memotong-motong lidahnya dan
memotong-motong bibirnya dengan gunting dari api (di neraka),
.
Lalu aku bertanya: Wahai Jibril,,
Siapa mereka itu. Jibril menjawab: Mereka adalah para penceramah di
kalangan umatmu, (Dalam riwayat lain: Mereka berceramah apa yang tidak mereka
kerjakan, mereka membaca Kitabullah (Al-Qur’an), akan tetapi mereka tidak mau
mengamalkannya.”)
.
(Hadits Shahih, HR. Abu Ya’la dalam
Musnadnya, Al-Bazzar, Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausat, di nilai shahih oleh
Dhiya’ Al-Maqdisi, Ibnu Hibban, Al-Haitsami, dan Husain Sulaim Asad dalam
Tahqiq Musnad Abu Ya’la (7/180), di sebutkan pula oleh Syeikh Al-Albani dengan
sanad shahih dalam Kitabnya Isra’ Wal Mi’raj (1/54))
.
Dari hadits diatas, nabi menjumpai
Neraka ketika berada di atas langit yang pertama. disana Allah memperlihatkan
kepada Rasul-Nya tentang "gambaran-gambaran siksa" para penghuni Neraka di
hari kiyamat nanti, hal ini karena neraka saat ini masih kosong. Sehingga Allah hanya memperlihatkan gambaran- gambarannya, bukan hakikatnya. Adapun siksa yang hakiki ada di hari kiyamat kelak, Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa Neraka.
.
Perlu diketahui; Adapun mengenai
ilmuan sekarang yang meneliti berbagai planet itu hanya di bawah langit yang
pertama (langit dunia), sehingga Neraka yang diatas langit pertama tidak mampu
di tembus.
.
Hal tersebut karena semua planet,
bintang-bintang, dan galaksi adalah hiasan langit, sedangkan hiasan langit ini
letaknya berada di bawah langit pertama (langit dunia).
.
Dalilnya adalah, Firman Allah:
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (6)-الصافات-
yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang dunia dengan hiasan, yaitu bintang-bintang” (QS.Ash Shofat: 6)
.
Ulama pakar tafsir –Qotadah ibnu Di’amah As Sadusiy- mengatakan: “Sesungguhnya Allah hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan langit dunia, [2] sebagai pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk arah”. Wallahu Ta’ala a’lam.
..............
Namun sebagian Ulama' berpendapat
bahwa Neraka itu berada di bumi yang paling bawah.
.
Ini sebagaimana pendapat Ibnu Abbas,
Abdullah bin Sallam, Ibnu Mas’ud, Qatadah, dll. Pendapat ini didasari dengan
hadits Ibnu Umar secara Marfu’, namun haditsnya dha’if, sebagaimana yang di
jelaskan ibnu Abdil Bar. dan juga didasari dengan hadits Mu’adz bin Jabal
secara Marfu’, namun sanadnya terdapat juwaibir, ia perawi yang sangat lemah. Selain
itu menukil dari perkataan Ka’ab Al-Akhbar dan Wahab bin Munabbih, hanya saja
beliau berdua (Ka’ab Al-Akhbar dan Wahab bin Munabbih) menukil dari perkataan
Isra’iliyat, yang belum jelas kebenarannya. Bahkan bertentangan dengan
dalil-dalil yang di sebutkan diatas.
Maraji’:
.
Laami’ul Anar Al-Bahiyah Karya Muhammad bin Ahmad As-Safarini
Yaqdzatul Aulal i’tibar Karya Muhammad Siddiq Khan
Al-Ma’alim Al-Aqdiyah Fil Jannati
Wan-Nari Inda Ahlis Sunnah Karya Adil Sulaiman
Al-Quthawi.
.
[Lilik IbadurR (Abu Utsman)]
Assalamualaikum…………
BalasHapussambung komentar benar dari Alloh kalu salah itu adalah pendapat pribadi.
Dalam Al-Baqoroh 30 sewaktu akan diciptakan manusia, Allah berdialog dengan malaikat yang inti dialognya Allah akan menciptakan manusia untuk menjadi kholifah di bumi. Dari ayat ini dapt ditafsirkan bahwa Adam dan Hawa menghuhni bumi ini adalah manusia pertama sekaligus sebagi tujuan diciptakannya Adam dan Hawa adalah untuk menghuni bumi. Jadi Adam dan Hawa berada di Buni ini bukan karena kutukan atau akibat dosanya telah melanggar larangan memakan bua Huldi.!! sebagaimana banyak yg meyakini hal ini….
Dalam Al-Baqoroh 35 ditegaskan pertama kali Adam dan Hawa ditempatkan di Surga. Kemudian Al-Baqoroh 36 menegaskan bahwa Adam dan Hawa dikeluarkan dari Surga yang penuh kenikmatan itu disertai ucapan murka Allah “Turunlah kalian….” yang kemudian mereka terpisahkan bertahun-tahun lamanya hingga kemudian Allah mempertemukannya lagi untuk beranak pinak…
Dari ketiga Ayat tersebut dapat dimaknai bahwa Adam dan Hawa diciptakan pertamakali sebagai manusia penghuni bumi dan pertama kali bumi yang dia tempati adalah tempat yang indah penuh kenikmatan dan makanan dari buah-buahan yaiu disebut sorga. Ketika Adam dan Hawa melanggar larangan Allah karena tipu daya Iblis timbulah bencana besar seketika itu pakaian indah disurga itu terlepas terhempas karena dahasyatnya bencana dan mereka terbawa oleh bencana itu hingga keduanya terseret keluar dari tempat yang indah itu ketempat yg amat jauh dan keduanya terpisahkan, Inilah murka Allah pertama kepada manusia akibat melanggar larangan-Nya.
Hanya Allah yang maha tau…………..
Lucu, kalau hanya Allah yang maha tahu, ente gak usah sok tahu.
HapusAlkitablah yang pertama kali menyebut Adam, dan Allah dalam Alkitab tidak pernah memanggil manusia pertama dengan panggilan nama pribadi, sebab Adam itu artinya manusia. Jadi sebenarnya Allah memanggil : Hai manusia, bukan Hai Adam (nama pribadi). Manusia penulis ceritalah yang membuatnya sebagai nama pribadi demi untuk memudahkan pengajaran. Tapi di alquran nama Adam menjadi nama pribadi, bahkan jadi nama nabi, bahkan yang memberi nama adalah allah swt. Inilah akibatnya jika Muhammad menjiplak tapi gak tahu asal-usulnya, malah jadi bumerang membuka kedoknya sendiri, ketahuan bahwa Alquran bukan wahyu Allah.
. Assalamualaikum…………
BalasHapussambung komentar benar dari Alloh kalu salah itu adalah pendapat pribadi.
Dalam Al-A’raf 25 “Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” dan Annaaziaat 13&14 “…..maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.”
Dari kedua ayat ini jelas tegas dikatakan bahwa manusia setelah hari Kiamat Kubro dihidupkan kembali di muka bumi ini untuk menghadapi penghisaban amal-amalannya sewaktu dia hidup sebelumnya.
Dalam As-Shafaat 50 s/d 60 Allah menjelaskan kelak ahli surga dapat melihat kerabatnya yang menjadi ahli neraka. Dan Al-A’raaf 44 Allah menerangkan kelak keadaan ahli neraka dan ahli Surga saling tanya jawab secara langsung. Dari Ayat-aya ini menegaskan bahwa jarak neraka dan surga adalah jarak yang tidak jauh seperti bumi dan langit.
Dari keterangan ayat-ayat lainnya bahwa setelah hari kiamat manusia dihidupkan di permukaan bumi ini kemudian meraskan Alam Mahsyar yang mengerikan tiada pepohonan tanah datar yang amat luas dibawah terik matahari yang menyengat kulit menapaki pijakan tanah yang panas tanpa beralas kaki sambil merasakan dahaga tanpa adanya air minum dan merasakan lapar tanpa adanya makanan berjalan jauh amat jauh entah berapa waktu lamanya menuju sura Seruan Allah untuk mendapatkan catatan amalan apakah termasuk Golongan Mukorobin, atau Golongan Ashabul Yamin, ataukah Golongan Ashabussimal….. kemudian semua digiring ke tepian neraka dan kemudian Syafaat Allah menyelamatkan orang-orang yang memiliki ketakwaan semasa hidup dari kengerian Neraka dan kemudian mereka didekatkan kepada Surga yang dijanjikann-Nya sebagai balasan amal-amal baiknya sewaktu hidup sebelumnya.
Dari uraian di atas dapat ditafsirkan bahwa Surga yang dijanjikan Allah sebagai balasan untuk orang-orang yang beramal baik semasa hidupnya serta neraka yang menyala yang diancamlan Allah bagi siapa saja yg selalu melakukan dosa-dosa besar kedaunya ada di permukaan bumi ini kelak.
Fakta yang diketahui serta sain dan teknogi menerangkan bahwa dibawah permukaan bumi ini adalah mahma yang berpijar yang apabila besi dilemparkan kepadanya dalam hitungan detik langsung melebur karena panas yg amat sangat ribuan kali dari panas bara api. di Ayat lait ada penjelasan “bumi dibelah dan api neraka dinyalakan” bukan suatu yang tidak masuk akal apabila neraka yang diancamkan itu kelak dibumi ini.
adapun Surga yang diterangkan dilihat Rosululloh ketika Beliau melihat Jibril dimana didekatnya terdapat Surga; hal ini dapat ditafsirkan bahwa surga yang dimaksud adalah Surga yang sudah diciptakan tapi bukan Surga yang dijanjikan untuk balasan amal-amal baik seseorang sewaktu hidup.
Hanya ALLAH yang maha tahu
kalau neraka masih ada di bumi, bagaimana bisa kekal. Bumi khan bakal hancur kiamat.
HapusLucu saja kalau dibilang bintang-bintang masih termasuk di langit dunia. Sekolah di pesantren mana sih ini orang.
BalasHapusbelajar di Q.S Al Mulk ayat 5 dan As-Saffat ayat 6, adek sekolah di nasa ya?:)
Hapusawas ada syetan
Hapus