Kamis, 12 Desember 2013

KEMATIAN TIBA-TIBA MENJADI TANDA-TANDA DEKATNYA KIYAMAT



Ilustrasi Keranda (google)

Pembahasa Hadits Tentang hal ini
.
kematian merupakan misteri bagi manusia. Tak seorangpun yang tahu kapan datangnya. Namun satu kepastian bahwa ajal (waktu kematian) seseorang sudah tercatat jauh hari di Lauhul Mahfudz sebelum manusia diciptakan. Dan ketika seseorang sudah tiba ajalnya, maka tidak bisa diajukan barang sesaat ataupun diundurkan. Allah Ta’ala berfirman,
.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al A'raf: 34)
.
Namun di zaman ini, banyak kita temui beberapa kasus mengenai orang-orang yang mati secara mendadak. Pada pagi harinya masih berbincang-bincang sesama temannya, eh tak tahunya sore harinya datang berita kematiannya secara tiba-tiba. Atau seseorang yang sedang Nampak segar bugar di hadapan kita, eh tiba-tiba memagang dada agak kesakitan kemudian tergeletak dan tidak bangun lagi untuk selamanya.

Atau kasus seorang yang sedang beribadah, dia tidak diketahui adanya tanda-tanda sakit di dalam dirinya, namun tiba-tiba terduduk diam kemudian ia tidak akan bangkit lagi untuk selamanya.
.
Diantara salah satu tanda akhir zaman adalah banyaknya kematian mendadak, baik di sebabkan oleh wabah penyakit yang mematikan secara cepat, penyakit jantung, stroke, atau tanpa diketahui sakit yang ada pada diri seseorang.
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda,
.
إِنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ …أَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفَجْأَةِ
Artinya:
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah…munculnya kematian mendadak.” [Hasan, HR. Thabrani; dan di nilai hasan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami, no: 5775]
.
Imam al-Bukhari dalam shahihnya membuat sebuah bab, بَاب مَوْتِ الْفَجْأَةِ الْبَغْتَةِ  ”Bab kematian yang datang tiba-tiba”. Kemudian beliau menyebutkan hadits Sa’ad bin ‘Ubadah radliyallah ‘anhu ketika berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
.
إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَلَمْ تُوصِ، فَهَلْ يَنْفَعُهَا أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهَا؟ فَقَالَ: «نَعَمْ»
.Artinya:
Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara mendadak dan aku yakin seandainya ia berbicara sebelum itu, pastilah dia ingin bersedekah. Maka dari itu, apakah dia akan mendapat pahala apabila jika aku bersedekah untuknya?” Beliaupun menjawab, “Ya“. (Muttafaq ‘alaih)
.
Anas bi Malik Radhiyallahu Anhu berkata:

عن انس بن مالك رضي الله عنه قال: من اشراط الساعة حفز الموت، قيل: يا أبا حمزة، ما حفز الموت؟! قال: موت الفجأة" نقله ابن بطال عن ابن ابي الدنيا.
Artinya:
“Diantara tanda-tanda hari kiamat adalah…munculnya Hafzul Maut. Lalu ada seseorang yang bertanya: Apa itu Hafzul Maut, Lalu Anas bin Malik menjawab: Itu adalah kematian mendadak.” (Shahih mauquf, HR Ibnu Abid-Dun-ya, sebagaimana yang di nukil oleh Ibnu Bath-thal dalam kitab Al-Ibanah).
.
Bahkan kematian mendadak juga menimpa hewan.
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُوْنُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا.
Artinya:
“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat: (1) wafatku, (2) penaklukan Baitul Maqdis, (3) wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing, (4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, (5) timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan (6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.” [Shahih, HR Bukhari (3176)]
.
Apakah termasuk tanda husnul khatimah atau su’ul khatimah?
.
Kematian mendadak bukan tanda keduanya, karena kematian mendadak bisa menimpa seorang muslim ataupun kafir. Akan tetapi kematian mendadak bisa jadi bentuk nikmat dari Allah kepada seorang mukmin.
.
Dalam Fathul Bari disebutkan: Sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak, karena dikhawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertaubat dan melakukan amal-amal shalih lainnya. Ketidaksukaan terhadap kematian mendadak ini dinukil Imam Ahmad dan sebagian ulama madzhab Syafi’i.

Imam al-Nawawi menukil bahwa sejumlah sahabat Nabishallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang shalih meninggal secara mendadak. An-Nawawi mengatakan, “Kematian mendadak itu disukai oleh para muqarrabin (orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan karena merasa diawasi oleh Allah).” (Lihat (Fathul Baari: III/245)
.
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Dengan demikian, kedua pendapat diatas dapat disatukan.” (Fathul Baari: III/255)
.
Terdapat keterangan yang menguatkan bahwa kematian mendadak bagi seorang mukmin tidak layak untuk dicela.
.
Dari Aisyah radliyallah ‘anha, berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai kematian yang datang tiba-tiba. Lalu beliau menjawab,
.
موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر
.
“Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir”[Shahih, HR. Ahmad dan Ibnu Syaibah, di shahihkan oleh imam Al-Iroqi dalam Takhrij Al-ihya’ (1/1842), Abdullah bin Ahmad Ad-Duwais dalam Tanbihil Qari’ (1/116), dan imam As-Suyuthi dalam Manahilus Shifa (1/239)].
.
Dari Abdullah bin Mas’ud radliyallah ‘anhu, dia berkata,
.
مَوْتُ الْفُجَاءَةِ تَخْفِيفٌ عَلَى الْمُؤْمِنِ، وَأَسَفٌ عَلَى الْكُفَّارِ.
Artinya:
Kematian mendadak merupakan keringanan bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir.” Ini adalah lafadz Abdul Razaq dan al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, sedangkan lafadz Ibnu Abi Syaibah,
مَوْتُ الْفُجَاءَةِ رَأْفَةٌ بِالْمُؤْمِنِ، وَأَسَفٌ عَلَى الْفَاجِرِ».
Artinya:
Kematian mendadak merupakan istirahat (ketenangan) bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang kafir.” (Shahih mauquf, HR. Abdul Razaq dalam al Mushannaf no. 6776, al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. no. 8865)
.
Cara Menyikapi Kematian Secara Tiba-tiba
.
Bagi orang yang berakal sehat tentu akan mengambil pelajaran dari fenomena yang ia saksikan. Terlebih fenomena tersebut telah disampaikan oleh orang yang terpercaya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka sepantasnya ia segera kembali kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya, sebelum kematian itu menjemputnya.
.
Ibnu Hajar dalam “Fathul Bari” menukil dari perkata’an Imam al-Bukhari Rahimahullah. beliau (Imam Bukhari) pernah berkata,
.
اغتنم في الفراغ فضل ركوع* فعسى أن يكون موتك بغتة
كم صحيح مات من غير سقم *ذهبت نفسه الصحيحة فلتة


Artinya:
Peliharalah waktu ruku’mu ketika senggang.
Sebab, boleh jadi kematian akan datang secara tiba-tiba
Betapa banyaknya orang yang sehat dan segar bugar
Lantas meninggal dunia dengan tiba-tiba
.
ثم قال الحافظ بعدها: " وكان من العجائب أنه هو وقع له ذلك أو قريبا منه.”
.
Lalu Ibnu Hajar berkata setelah beliau menyebutkan perkataan imam Bukhari, : Dan yang paling menakjubkan, ternyata hal ini sama persis seperti yang terjadi pada diri Imam Bukhari (yang meninggal secara tiba-tiba), atau hampir sama pada diri beliau.”
….
Penutup:
.
Wahai saudaraku, Sudah semestinya kita perlu banyak mencari bekal akhirat, karena kita mengetahui kapan meninggal kita nanti, alangkah banyaknya orang-orang yang sering melakukan maksiat, merasa dirinya masih sehat, masih muda, merasa masa tua masih lama, sehingga masih perlu bersenang-senang, menunda-nunda amalan akhiratnya, namun ternyata Allah mematikannya dengan begitu cepat, tanpa mereka sadari.
.
Karena itulah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memohon dalam doanya:
.
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Artinya:
"Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesejahteraan dari-Mu, dan siksa-Mu yang datang tiba-tiba serta dari semua murka-Mu." (HR. Muslim no. 2739)
.
Semoga Allah mewafatkan kita dalam keadaan Khusnul Khatimah.

.وصلى الله على نبينا محمد وعلى أله وصحبه وسلم
.
Maraji’:
.
Fathul Baru Syarah Shahihul Bukhari Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Al-Munhaj Syarah Shahih Muslim Ibnul Hajjaj Karya Imam Muslim, dll
.
[Lilik Ibadurrohman]

2 komentar:

  1. merinding bacanya.. semoga kita semua bisa meninggal dengan keadaan khusnul khotimah.. Aamiin

    BalasHapus