Pembahasa Hadits
Tentang hal ini
.
kematian merupakan misteri bagi
manusia. Tak seorangpun yang tahu kapan datangnya. Namun satu kepastian bahwa
ajal (waktu kematian) seseorang sudah tercatat jauh hari di Lauhul Mahfudz
sebelum manusia diciptakan. Dan ketika seseorang sudah tiba ajalnya, maka tidak
bisa diajukan barang sesaat ataupun diundurkan. Allah Ta’ala berfirman,
.
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya."
(QS. Al A'raf: 34)
.
Namun di zaman ini, banyak kita
temui beberapa kasus mengenai orang-orang yang mati secara mendadak. Pada pagi
harinya masih berbincang-bincang sesama temannya, eh tak tahunya sore harinya datang
berita kematiannya secara tiba-tiba. Atau seseorang yang sedang Nampak segar
bugar di hadapan kita, eh tiba-tiba memagang dada agak kesakitan kemudian
tergeletak dan tidak bangun lagi untuk selamanya.
Atau kasus seorang yang sedang
beribadah, dia tidak diketahui adanya tanda-tanda sakit di dalam dirinya, namun
tiba-tiba terduduk diam kemudian ia tidak akan bangkit lagi untuk selamanya.
.
Diantara salah satu tanda akhir
zaman adalah banyaknya kematian mendadak, baik di sebabkan oleh wabah penyakit
yang mematikan secara cepat, penyakit jantung, stroke, atau tanpa diketahui
sakit yang ada pada diri seseorang.
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, bersabda,
.
إِنَّ مِنْ
أَمَارَاتِ السَّاعَةِ …أَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفَجْأَةِ
Artinya:
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda
hari kiamat adalah…munculnya kematian mendadak.” [Hasan, HR. Thabrani; dan di nilai hasan oleh Syaikh
Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami, no: 5775]
.
Imam al-Bukhari dalam shahihnya
membuat sebuah bab, بَاب مَوْتِ الْفَجْأَةِ
الْبَغْتَةِ ”Bab
kematian yang datang tiba-tiba”. Kemudian beliau menyebutkan hadits Sa’ad bin
‘Ubadah radliyallah ‘anhu ketika berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam,
.
إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَلَمْ تُوصِ، فَهَلْ يَنْفَعُهَا أَنْ
أَتَصَدَّقَ عَنْهَا؟ فَقَالَ: «نَعَمْ»
.Artinya:
“Sesungguhnya ibuku telah
meninggal dunia secara mendadak dan aku yakin seandainya ia berbicara sebelum
itu, pastilah dia ingin bersedekah. Maka dari itu, apakah dia akan mendapat
pahala apabila jika aku bersedekah untuknya?” Beliaupun menjawab, “Ya“.
(Muttafaq ‘alaih)
.
Anas bi Malik Radhiyallahu Anhu berkata:
عن انس بن مالك رضي الله عنه قال: من اشراط الساعة حفز الموت، قيل: يا
أبا حمزة، ما حفز الموت؟! قال: موت الفجأة" نقله ابن بطال عن ابن ابي الدنيا.
Artinya:
“Diantara tanda-tanda hari kiamat
adalah…munculnya Hafzul Maut. Lalu ada seseorang yang bertanya: Apa itu Hafzul
Maut, Lalu Anas bin Malik menjawab: Itu adalah kematian mendadak.” (Shahih mauquf, HR Ibnu Abid-Dun-ya, sebagaimana yang di
nukil oleh Ibnu Bath-thal dalam kitab Al-Ibanah).
.
Bahkan kematian
mendadak juga menimpa hewan.
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
.
اُعْدُدْ سِتًّا
بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ
مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ
حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ
لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُوْنُ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ تَحْتَ
ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا.
Artinya:
“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari
Kiamat: (1) wafatku, (2) penaklukan Baitul Maqdis, (3) wabah kematian (penyakit
yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan
wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing, (4) melimpahnya harta hingga
seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, (5)
timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan
pasti memasukinya, dan (6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani
Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80
kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.” [Shahih, HR Bukhari (3176)]
.
Apakah termasuk tanda
husnul khatimah atau su’ul khatimah?
.
Kematian mendadak bukan tanda
keduanya, karena kematian mendadak bisa menimpa seorang muslim ataupun kafir.
Akan tetapi kematian mendadak bisa jadi bentuk nikmat dari Allah kepada seorang
mukmin.
.
Dalam Fathul Bari disebutkan: Sebagian
ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak, karena
dikhawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan
mempersiapkan diri untuk bertaubat dan melakukan amal-amal shalih lainnya.
Ketidaksukaan terhadap kematian mendadak ini dinukil Imam Ahmad dan sebagian
ulama madzhab Syafi’i.
Imam al-Nawawi menukil bahwa
sejumlah sahabat Nabishallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang
shalih meninggal secara mendadak. An-Nawawi mengatakan, “Kematian mendadak
itu disukai oleh para muqarrabin (orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan
karena merasa diawasi oleh Allah).” (Lihat (Fathul Baari: III/245)
.
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Dengan
demikian, kedua pendapat diatas dapat disatukan.” (Fathul Baari: III/255)
.
Terdapat keterangan yang menguatkan
bahwa kematian mendadak bagi seorang mukmin tidak layak untuk dicela.
.
Dari Aisyah radliyallah ‘anha, berkata, “Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai
kematian yang datang tiba-tiba. Lalu beliau menjawab,
.
موت الفجأة راحة
للمؤمن وأخذة أسف للكافر
.
“Kematian mendadak adalah istirahat
bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir”[Shahih,
HR. Ahmad dan Ibnu Syaibah, di shahihkan oleh imam Al-Iroqi dalam Takhrij
Al-ihya’ (1/1842), Abdullah bin Ahmad Ad-Duwais dalam Tanbihil Qari’
(1/116), dan imam As-Suyuthi dalam Manahilus Shifa (1/239)].
.
Dari Abdullah bin Mas’ud radliyallah ‘anhu, dia berkata,
.
مَوْتُ الْفُجَاءَةِ تَخْفِيفٌ عَلَى
الْمُؤْمِنِ، وَأَسَفٌ عَلَى الْكُفَّارِ.
Artinya:
“Kematian mendadak merupakan keringanan bagi
seorang mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir.” Ini adalah
lafadz Abdul Razaq dan al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, sedangkan lafadz
Ibnu Abi Syaibah,
مَوْتُ الْفُجَاءَةِ رَأْفَةٌ بِالْمُؤْمِنِ،
وَأَسَفٌ عَلَى الْفَاجِرِ».
Artinya:
“Kematian mendadak merupakan istirahat
(ketenangan) bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang kafir.” (Shahih
mauquf, HR. Abdul Razaq dalam al Mushannaf no. 6776, al-Thabrani dalam
al-Mu’jam al-Kabir no. no. 8865)
.
Cara Menyikapi
Kematian Secara Tiba-tiba
.
Bagi orang yang berakal sehat tentu
akan mengambil pelajaran dari fenomena yang ia saksikan. Terlebih fenomena
tersebut telah disampaikan oleh orang yang terpercaya, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Maka sepantasnya ia segera kembali kepada Allah dan
bertaubat kepada-Nya, sebelum kematian itu menjemputnya.
.
Ibnu Hajar dalam “Fathul Bari” menukil
dari perkata’an Imam al-Bukhari Rahimahullah. beliau (Imam Bukhari) pernah
berkata,
.
اغتنم في الفراغ فضل ركوع* فعسى أن يكون موتك بغتة
كم صحيح مات من غير سقم *ذهبت نفسه الصحيحة فلتة
اغتنم في الفراغ فضل ركوع* فعسى أن يكون موتك بغتة
كم صحيح مات من غير سقم *ذهبت نفسه الصحيحة فلتة
Artinya:
Peliharalah waktu ruku’mu ketika
senggang.
Sebab, boleh jadi kematian akan
datang secara tiba-tiba
Betapa banyaknya orang yang sehat
dan segar bugar
Lantas meninggal dunia dengan
tiba-tiba
.
ثم قال الحافظ بعدها: " وكان من العجائب أنه هو وقع له ذلك أو
قريبا منه.”
.
Lalu Ibnu Hajar berkata setelah
beliau menyebutkan perkataan imam Bukhari, : Dan yang paling menakjubkan,
ternyata hal ini sama persis seperti yang terjadi pada diri Imam Bukhari (yang
meninggal secara tiba-tiba), atau hampir sama pada diri beliau.”
….
Penutup:
.
Wahai saudaraku, Sudah semestinya
kita perlu banyak mencari bekal akhirat, karena kita mengetahui kapan meninggal
kita nanti, alangkah banyaknya orang-orang yang sering melakukan maksiat, merasa
dirinya masih sehat, masih muda, merasa masa tua masih lama, sehingga masih
perlu bersenang-senang, menunda-nunda amalan akhiratnya, namun ternyata Allah
mematikannya dengan begitu cepat, tanpa mereka sadari.
.
Karena itulah Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam memohon dalam doanya:
.
للَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ
نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Artinya:
"Ya Allah, Aku berlindung
kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesejahteraan dari-Mu, dan
siksa-Mu yang datang tiba-tiba serta dari semua murka-Mu." (HR. Muslim
no. 2739)
.
Semoga Allah mewafatkan kita dalam
keadaan Khusnul Khatimah.
.وصلى الله على نبينا محمد وعلى أله وصحبه وسلم
.
Maraji’:
.
Fathul Baru Syarah Shahihul Bukhari Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Al-Munhaj Syarah Shahih Muslim Ibnul
Hajjaj Karya Imam Muslim, dll
.
[Lilik Ibadurrohman]
merinding bacanya.. semoga kita semua bisa meninggal dengan keadaan khusnul khotimah.. Aamiin
BalasHapusسبحان الله
BalasHapus