Senin, 25 November 2013

Kisah Penebangan Pohon Yang di Keramatkan



.
1. Kisah Khalid bin Walid Yang Menebang Pohon Uzza
.
Uzza adalah pohon yang dikeramatkan orang-orang musyrikin Arab Jahiliyah. Bentuk mengeramatkannya adalah dengan membuat bangunan seperti rumah yang mengelilingi ketiga pohon keramat tersebut. Mereka memuja pohon tersebut.

Disebutkan dalam Sunanul Kubro karya imam an-Nasa’i, dari At-Thufail, beliau bercerita:

“Ketika Rasulullah menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza. Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza, dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah.

Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah. Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.

Nabi Salallahu Alaihi wasallam bersabda, ‘Kembalilah! karena engkau belum berbuat apa-apa.’ Akhirnya beliau kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gundukan yang ada di dekat lokasi tersebut sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza, wahai ‘Uzza!”

Khalid akhirnya mendatangi gundukan, ternyata ‘Uzza itu (jin yang menjelma) berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya (memanjang). Ketika itu dia sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.

Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Lalu Nabi bersabda:

نَعَمْ، تِلْكَ الْعُزَّى “Ya, itulah (setan) ‘Uzza.”

(Shahih, HR. Nasa’i, Sunan Al-Kubra no. 11547, Ibnu Sa'ad dalam Thobaqatil Kubro (2/146), hadits ini di shahihkan oleh Dziya' Al-Maqdisi dalam kitabnya al-Ahadits Al-Mukhtaroh (258, 259), di shahihkan juga oleh Husein Sulaim Asad dalam tahqiq Al-Musnad Abu Ya'la Al-Mushili (902)).

Begitulah, Khalid bin Walid menebang pohon-pohon Uzza dan membunuh Syetan Uzza atas restu dari Nabi demi mencegah kemusyrikan.

.
2. Penebangan Pohon “Syajarotur Ridwan” atas Perintah Umar Bin Khaththab
.
Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu memerintahkan orang-orang agar pohon “Syajarotur Ridhwan” di tebang di masa Kekhalafahan beliau, di mana di bawah pohon tersebut pernah dijadikan sebagai tempat bai’atur ridwan di Masa Rasulullah. Padahal di zaman Umar pohon tersebut di jadikan sebagai tempat bersejarah Islam yang perlu dilestarikan turun temurun. Akan tetapi untuk mencegah terjadinya kesyirikan dan anggapan keramat dari orang-orang yang jahil, maka Umar memerintahkan agar pohon tersebut ditebang.
.
Ibnu Waddhah Rahimahullah berkata,
.
سمعت عيسى بن يونس يقول : أمر عمر بن الخطاب ـ رضي الله عنه بقطع الشجرة التي بويع تحتها النبي صلى الله عليه وسلم فقطعها لأن الناس كانوا يذهبون فيصلون تحتها ، فخاف عليهم الفتنة .
.
“Aku mendengar Isa bin Yunus mengatakan , “Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu memerintahkan agar menebang pohon yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menerima baiat (Bai’atur ridhwan) kesetiaan di bawahnya (dikenal dengan pohon Syajaratur ridhwan). Ia menebangnya karena banyak manusia yang pergi ke sana dan shalat di bawahnya, lalu hal itu membuatnya khawatir akan terjadi fitnah (kesyirikan) terhadap mereka.”  (Shahih, HR Ibnu Wadh-dhah dalam kitabnya “Al-Bida’u wan-Nahyu ‘Anha”, 42. Al-I’tsihâm, 1/346)
------

 .
Referensi:
.
Sunanul Kubro Karya Imam An-Nasa’i
Thabaqatil Kubro Karya Ibnu Sa’ad
“Al-Bida’u wan-Nahyu ‘Anha” Karya Ibnu Wadhdhah,
.
(Lilik I (Abu Utsman))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar