Jauhkan Sifat Sombong Dari Diri Anda
Sebagian manusia menolak kebenaran karena sebuah sifat yaitu “al-kibru” atau kesombongan, hal ini sama seperti iblis menolak perintah Allah ta'ala. Dan kesombonganlah maksiat pertama kali yang mendurhakai Allah ta'ala.
.
Imam Adz-Dzahabi Asy-Syafii rahimahullah berkata: "Sebagian salaf Ash Shalih (Orang-orang terdahulu dari para shahabat, tabi'in dan tabi' at tabi'in ) mengatakan: "Dosa pertama kali yang dimaksiati Allah dengannya adalah kesombongan, (Al-Kaba’ir, hal. 194)
Imam Adz-Dzahabi Asy-Syafii rahimahullah berkata: "Sebagian salaf Ash Shalih (Orang-orang terdahulu dari para shahabat, tabi'in dan tabi' at tabi'in ) mengatakan: "Dosa pertama kali yang dimaksiati Allah dengannya adalah kesombongan, (Al-Kaba’ir, hal. 194)
Allah Ta'ala berfirman:
.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman
kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah
mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir. (QS. Al
Baqarah: 34).
.
Maka barangsiapa yang menyombongakan diri sebagaimana yang dikerjakan oleh Iblis maka tidak akan bermanfa'at keimanannya." (Lihat: Al Kabair, karya Imam Adz Dzahabi hal. 194)
.
Tidak masuk surga seseorang yang mempunyai sifat sombong meskipun sedikit.
Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
Maka barangsiapa yang menyombongakan diri sebagaimana yang dikerjakan oleh Iblis maka tidak akan bermanfa'at keimanannya." (Lihat: Al Kabair, karya Imam Adz Dzahabi hal. 194)
.
Tidak masuk surga seseorang yang mempunyai sifat sombong meskipun sedikit.
Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
.
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
.
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
.
"Tidak masuk surga orang yang
di dalam hatinya ada kesombongan seberat dzarrah.” (HR. Muslim (no. 91) dan At Tirmidzi (no. 2130).
.
Imam Ibnu Hajar al-asqalani asy-syafii berkata: "Makna dzarrah, dikatakan adalah sesuatu yang paling kecil ditimbang dan dikatakan pula adalah sinar yang terlihat di cahaya Matahari, atau seperti ujung jarum, dikatakan pula maknanya adalah semut kecil.(Fathul Bari, karya Ibnu Hajar 1/70).
Imam Ibnu Hajar al-asqalani asy-syafii berkata: "Makna dzarrah, dikatakan adalah sesuatu yang paling kecil ditimbang dan dikatakan pula adalah sinar yang terlihat di cahaya Matahari, atau seperti ujung jarum, dikatakan pula maknanya adalah semut kecil.(Fathul Bari, karya Ibnu Hajar 1/70).
.
Yang dimaksud kesombongan adalah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Yang dimaksud kesombongan adalah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
.
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
.
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
.
Kesombongan itu adalah menolak
kebenaran dan merendahkan manusia.(HR. Muslim no. 91).
.
Wasiat 2 khalifah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
Wasiat 2 khalifah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
.
Umar Bin Al-Khothob radiyallahu anhu berkata:
Umar Bin Al-Khothob radiyallahu anhu berkata:
.
يَاأَيُّهَاالنَّاسُ اِتَّهِمُوْا الرَّأْيَ عَلىَ الدِّيْنِ فَلَقَدْ رَأَيْتُنِيْ أَرُدُّ أَمْرَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِرَأْيِيْ اِجْتِهَادًا فَوَاللهِ مَاآلُوْ عَنِ الْحَقِّ
.
يَاأَيُّهَاالنَّاسُ اِتَّهِمُوْا الرَّأْيَ عَلىَ الدِّيْنِ فَلَقَدْ رَأَيْتُنِيْ أَرُدُّ أَمْرَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِرَأْيِيْ اِجْتِهَادًا فَوَاللهِ مَاآلُوْ عَنِ الْحَقِّ
.
“Wahai manusia curigailah pendapat
atas agama, sungguh aku pernah menolak perinah Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam dengan pendapatku. Demi Allah saya tidak akan lagi meremehkan
kebenaran.” (Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir:
82, Bazzar: 148, Bukhari: 3953 dari Sahl Ibn Hunaif , ibnu Abi Syaibah dari Abu
Mas’ud: 37615)
.
Ali Bin Abi Thalib radiyallahu anhuma berkata:
Ali Bin Abi Thalib radiyallahu anhuma berkata:
.
مَا كُنْتُ لأدَعَ سُنَّةَ النبيِّ لِقَوْلِ أَحَدٍ
.
مَا كُنْتُ لأدَعَ سُنَّةَ النبيِّ لِقَوْلِ أَحَدٍ
.
"Sungguh aku tidak akan pernah
meninggalkan sunnah/hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasallam karena ucapan
siapapun." (HR. Bukhari: 1544)
.
Maka dari itu jangan Sampai mengikuti menolak kebenaran dan meremehkan orang lain yang bisa menyebabkan kesombongan. Semoga Allah menjaga kita semua dari sifat-sifat tercela, seperti sobong, angkuh, ujub, dan lain-lain.
Maka dari itu jangan Sampai mengikuti menolak kebenaran dan meremehkan orang lain yang bisa menyebabkan kesombongan. Semoga Allah menjaga kita semua dari sifat-sifat tercela, seperti sobong, angkuh, ujub, dan lain-lain.
Referensi:
Fathul Bari Syarah Shahihul Bukhari Karya
Ibnu Hajar Al-Asqalani
Kitab “Al-Kaba’ir Karya imam Adz-dzahabi
[Lilik Ibadur R (Abu Utsman)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar