Rabu, 20 November 2013

DALIL TENTANG PERPUTARAN WAKTU




Perputaran waktu yang kita lalui senantiasa silih berganti, detik demi detik berubah menjadi menit, dari menit demi menit lalu berubah menjadi jam, jam demi jam lalu berubah menjadi hari, hari demi hari lalu berubah menjadi minggu,
.
minggu demi minggu berubah menjadi bulan, bulan demi bulan berubah menjadi tahun, tahun demi tahun tidak  terasa seseorang akan menjumpai ajalnya. Yang dahulunya seseorang masih kanak-kanak, sering bermain-main,
.
bersuka ria, sekarang berubah menjadi dewasa, setelah melalui masa dewasa, manusia bisa hidup bersenang-senang, berkarir, memburu harta kekayaan, namun ingatlah bahwasanya setelah masa dewasa tidak lama lagi akan menjumpai masa tua dan masa kematian, bahkan banyak juga diantara saudara-saudara kita yang telah meninggal sebelum masa tua.
.
Seseorang yang ambisi terhadap kehidupan dunia semata dan melalaikan kehidupan akhirat, maka ia akan menyesal di hari kemudian. Karena kehidupannya di habiskan untuk berfoya-foya, bersenang-senang dengan berbagai kemaksiatan dan perkara sia-sia.
.
Padahal ketika di akhirat, mereka akan di siksa di sebabkan karena mereka melalaikan kehidupan Akhirat, malalaikan perintah Allah, mengingkari dakwah para Rasul.   
.
Allah Telah mengatakan tentang adanya pergantian waktu didalam Al-Qur’an:
.

يُقَلِّبُ اللَّهُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ (44)

.
“Allah mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (yang tajam)” (QS. An-Nur: 44)
.
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:


وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا (62)
Artinya:
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.” (QS. Al-Furqan: 62)  
.
Dari dua ayat diatas menunjukkan tentang adanya perputaran waktu siang dan malam, dan pergantian waktu siang dan malam terdapat ibroh dan pelajaran bagi orang yang berfikir.
.
INILAH GAMBARAN ORANG YANG MERUGI
.
Allah Ta’ala berfirman:
.



اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (20)


Artinya:
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga-bangga diantara kamu, serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan akhirat nanti ada adzab yang keras (bagi orang-orang kafir) dan ada pula ampunan dari Allah dan keridha’an-Nya (bagi orang-orang mukmin). Dan kehidupan dunia tiada lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
.
Orang-orang kafir senantiasa tenggelam didalam ambisi dunia semata, berfoya-foya dalam kemaksiatan, melalaikan akan akhirat yang kekal. Maka Allah akan menyediakan adzab bagi mereka di Neraka, dengan adzab yang sangat pedih, dan mereka kekal dalam Neraka.
.
ADAPUN GAMBARAN ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG
.
Allah Ta’ala berfirman:
.


سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (21)
Artinya:
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan Surga yang luasnya seluas Langit dan Bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya, itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21)

Orang-orang mukmin senantiasa semangat dalam beribadah kepada Allah, mereka tidak lupa akan akhirat yang kekal, mereka senatiasa ikhlas dalam beribadah, ikhlas dalam bedakwah, ikhlasa dalam beramal shaleh. Mereka mengharapkan kebahagiaan didunia dan di akhirat.  Maka kelak Allah akan menyediakan Surga bagi mereka di akhirat kelak, dengan kenikmatan yang sangat besar, dan mereka kekal dalamnya.
---
Lilik I (Abu Utsman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar