Wahai
hamba Allah, Ternyata pengaruh
makanan amatlah besar bagi seseorang. Makanan haram dapat mendatangkan efek
negatif bagi tubuh kita. Disamping itu doa kitapun sulit dikabulkan. Sampai
para ulama' senantiasa mengingatkan agar kita memperbaiki makanan kita supaya
doa kita mudah di ijabahi (dikabulkan). Makanan yang halal jika rajin
dikonsumsi dapat menjadi penawar berbagai macam penyakit.
.
Diantara Pengaruh Makanan:
.
Pertama:..:Makanan haram mempengaruhi do'a
.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
" إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ، وَلَا يَقْبَلُ إِلَّا الطَّيِّبَ،
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ فِيمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ قَالَ:
{يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ} [المؤمنون: 51] إِلَى آخِرِ
الْآيَةِ، وَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا
رَزَقْنَاكُمْ} [البقرة: 172] ، ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ
أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ وَمَطْعَمُهُ وَمَشْرَبُهُ
حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَقَدْ غُذِّيَ فِي الْحَرَامِ فَأَنَّى
يُسْتَجَابُ لَهُ
.Artinya:
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
Allah itu baik. Dia tidak akan
menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada
para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik
(halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.'
.
Dan
Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang
baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan
kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan
tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang
ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu.
.
Orang
itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai
Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang
haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram,
maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?." (HR Muslim (1686))
-----------
Perkataan Para ulama' Salafus Shalih, Ibnu Rojab dalam kitab “Jami'ul Ulum Wal Hikam”, Menyebutkan beberapa perkataan para
Ulama’, diantara adalah:
.
Ada yang pernah bertanya kepada Sa'ad bin Abi
Waqas Radhiyallahu Anhu, "Apa yang membuat do'amu mudah dikabulkan
jika dibandingkan dengan para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
lainnya?" Sa'ad menjawab: "Saya tidaklah memasukkan satu suapan
kedalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan darimana
akan keluar".
.
Dari Wahab bin Munabbih Rahimahullah,
ia berkata: "Siapa yang ingin do'anya dikabulkan oleh Allah, maka
perbaikilah makanannya".
.
Dari Sahl bin Abdillah Rahimahullah, ia
berkata: "Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do'anya
akan mudah dikabulkan".
.
Yusuf bin Asbath Rahimahullah berkata:
"Telah sampai pada kami bahwa do'a seorang hamba tertahan di langit karena
sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.
.
Ibnu Rojab Rahimahullah berkata:
"Melakukan ketaatan memudahkan terkabulnya do'a. Oleh karenanya pada kisah
tiga orang yang masuk dan tertutup dalam suatu goa, batu besar yang menutupi
mereka menjadi terbuka karena sebab amalan yang mereka sebut. Dimana mereka
melakukan amalan tersebut ikhlas karena Allah Ta'ala. Mereka berdo'a
kepada Allah dengan menyebut amalan shalih yang pernah mereka lakukan sehingga
do'a mereka terkabul.
.
Wahab bin Munabbih Rahimahullah berkata:
Amalan shalih akan memudahkan tersampainya (terkabulnya) do'a. Lalu beliau
membaca firman Allah yang artinya: "KepadaNya-lah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih di naikkan-Nya (pula)."
(QS. Fathir: 10)
.
Umar Radhiyallahu Anhu berkata: Dengan
sikap Waro' (hati-hati) terhadap larangan Allah, Dia akan mudah mengabulkan
do'a dan memperkenankan tasbih (dzikir Subhanallah)
.
Sebagian Ulama' Salaf berkata: "Jangan
engkau memperlambat terkabulnya do'a dengan engkau menempuh jalan
maksiat."
(Dinukil dari: Jami'ul Ulum Wal Hikam, Ibnu
Rojab Al-Hambali, 1/275-276)
.
Kedua: Rizki dan makanan halal dapat
mewariskan amalan yang shalih
.
Rizki dan makanan yang halal adalah bekal dan
sekaligus pengobar semangat untuk beramal shalih. Buktinya adalah firman Allah
yang artinya:
.
يَا
أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا
تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (51)
.
"Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang
baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mu'minun: 51)
.
Sa'id bin Jubair dan Adh-Dhohhak Rahimahumallah
mengatakan yang di maksud makanan yang baik adalah makanan yang
halal". (Tafsir Ibnu Katsir: 10/126)
.
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:
"Pada ayat ini Allah ta'ala memerintahkan para rasul Alaihimus Shalatu
Wassalam untuk memakan makanan yang halal dan beramal shalih. Oleh karena
itu, para nabi benar-benar memperhatikan bagaimana cara memperoleh rizki yang
halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan,
teladan dan nasihat. Semoga Allah memberikan kepada mereka balasan karena telah
memberi contoh yang baik bagi para hambanya". (Tafsir Ibnu Katsir
10/126)
.
Bila selama ini kita merasa malas dan berat
untuk beramal, Alangkah baiknya bila kita mengoreksi kembali makanan dan
minuman yang masuk ke perut kita. Jangan-jangan ada yang perlu ditinjau ulang.
.
Ketiga: Rizki halal pencegah dan penawar
berbagai penyakit
.
Allah Ta'ala berfirman :
.
وَآتُوا
النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ
نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا (4)
.
yang artinya: "Berikanlah mas kawin
(mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu
dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan)
yang hani'an (baik) dan mari'an (baik akibatnya)". (QS. An-nisa': 4)
.
Imam Al-Qurtubi Rahimahullah menukil
dari sebagian ulama' tafsir bahwa maksud firman Allah Ta'ala "hani'an
Mari'an" adalah Hani'an itu bermakna yang baik lagi enak
dimakan dan tidak memiliki efek negatif. Sedangkan Mari'an ialah yang
tidak menimbulkan efek samping setelah dimakan, mudah di cerna, dan tidak
menimbulkan penyakit atau gangguan". (Tafsir Qurtubi: 5/27)
.
Tentu saja makanan yang haram menimbulkan efek
samping negatif ketika dikonsumsi. Oleh karenanya, jika kita sering mengidap
berbagai macam penyakit, koreksi makanan kita. Sesungguhnya yang baik tidaklah
mendatangkan kecuali kebaikan.
.
Keempat: Di akhirat, neraka lebih pantas bagi
jasad yang tumbuh dari yang haram
.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
yang artinya:
.
(("كل لحم نبت من حرام فالنار أولى به"))
.
Setiap jasad yang tumbuh dari sesuatu yang
haram, maka neraka lebih pantas untuknya". (Shahih, HR Baihaqi, di hasankan oleh imam Tirmidzi,
Al-Arna’ut, Al-Haitsami, di shahihkan oleh Al-Hakim, Al-Albani, dll (Shahihul
Jami’: 4519))
.
Setelah kita melihat dalil-dalil diatas,
menunjukkan bahwasanya mengkonsumsi makanan yang haram bisa berdampak pada pengaruh
do'a, kesehatan, dan terakhir mendapatkan siksaan di akhirat kelak.
.
Maraji’:
Tafsir
Al-Qur’anul Adzim Karya Ibnu
Katsir
Jami’ul
Ulum Wal-Hikam Karya Imam Ibnu
Rojab
Tafsir
AlJami’ Li-Ahkamil Qur’an Karya Imam
Al-Qurtubi
.
[Lilik
I (Abu Utsman)]