Begitu
utamanya mengucapkan Shalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ,
Sehingga seseorang yang mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah pun membalas
shalawat orang tersebut hingga 10 kali.
.
Dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim
no: 939, dari Shahabat Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
.
مَنْ
صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
.
Artinya:
“Barangsiapa yang mengucapkan
sholawat atasku satu kali, maka Allah akan balas dengan sepuluh kali lipat.”
(Shahih, HR Muslim (939)).
.
Selain itu, Allah juga mengutus / menugaskan sebagian
tentara-tentaranya dari langit dari kalangan makhluk yang sangat mulia di
sisi-Nya, yaitu para Malaikat. Sebagian Malaikat yang Allah tugaskan untuk
menyampaikan shalawat kepada Nabi itu jumlahnya banyak, hingga mereka
mengembara dan berjalan-jalan di muka bumi ini, Sehingga
orang-orang yang gemar bershalawat, ia akan di hadiri oleh malaikat, di do’akan
oleh Malaikat, dan di sampaikan shalawat tersebut kepada Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam. Subhanallah...
.
1.
Malaikat
Yang Menyampaikan Shalawat dan Salam Kepada Nabi
.
Di Bumi ada Malaikat-malaikat yang tugasnya mengembara, berjalan-jalan dan bertebaran di muka bumi, diantara mereka ada yang mendatangi majlis-majlis ilmu agama, ada juga malaikat yang bertebaran di muka bumi untuk mencari orang-orang yang bershalawat. Mereka semua adalah Malaikat Sayyahin (Para Malaikat Pengembara).
.
Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ
ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي السَّلاَمَ عَنْ أُمَّتِي
)) رَوَاهُ أَحْمَدُ (3666) وَابْنُ الْمُبَارَكِ فِي الزُّهْدِ (1028)
وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ (3116) وَغَيْرُهُمْ
Artinya:
“Rasulullah
saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berjalan di muka
bumi dan menyampaikannya salam
kepadaku dari umatku.” (Shahih,
HR. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu hibban, ath-Thabrani, al-Hakim, Abu asy-Syaikh, dan
al-Baihaqi dari Ibn Mas’ud secara marfu’)
.
Dalam hadits yang lain:
.
عَنْ عَبْدِ
اللهِ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ ِللهِ
مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي
عَنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ حَيَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ
تُحَدِّثُوْنَ وَنُحَدَّثُ لَكُمْ وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ
أَعْمَالُكُمْ فَمَا رَأَيْتُ مِنْ خَيْرٍ
حَمِدْتُ اللهَ
عَلَيْهِ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ شَرٍّاسْتَغْفَرْتُ اللهَ لَكُمْ
Abdullah (ibnu Mas’ud) Radhiyallahu Anhu, Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang bersabda “Allah SWT memiliki malaikat yang berkeliling menyampaikan kepadaku salam dari umatku”
.
dan Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam kemudian bersabda “Hidupku
baik bagi kalian, kalian menyampaikan dariku dan akan ada yang disampaikan dari
kalian. Kematianku baik bagi kalian, perbuatan kalian diperlihatkan kepadaku.
Jika Aku melihat kebaikan maka Aku memuji Allah, dan jika Aku melihat keburukan
maka Aku meminta ampun kepada Allah.”
.
(Hadits diatas
diriwayatkan oleh Imam Al-Bazzar , di shahihkan oleh Al-iraqi, As-Suyuthi, dan
Al-Haitsami, Imam Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 8/594 no 14250 juga
menyebutkan hadis Abdullah bin Mas’ud ini dan berkata : Hadis riwayat Al Bazzar
dan para perawinya adalah perawi shahih)
.
2.
Malaikat Mendo’akan Orang Yang Bersholawat
.
Orang yang senantiasa mengucapkan shalawat tidak hanya
didatangi oleh malaikat dan dan menyampaikannya kepada Rasulullah, akan tetapi
mereka juga di do’akan oleh para Malaikat.
.
Dalam sebuah hadits di sebutkan:
عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَقُولُ:
" مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ
مَا صَلَّى عَلَيَّ، فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ ”
رواه أحمد والطيالسي وحسنه
الأرناؤوط والمنذري في الترغيب والترهيب
Artinya:
Rasulullah Shallallahu
alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku,
maka akan ada malaikat yang senantiasa bersholawat (dengan mendoakan)
kepadanya, selama orang tersebut masih mengucapkan shalawat (kepadaku), maka
dari itu hendaknya orang tersebut senantiasa
sholawat baik sedikit maupun banyak".
((Hasan Lighairihi HR Ahmad
dan at-Thayalisi, di Hasankan oleh imam al-ar na'ut dalam tahqiqnya di kitab
Musnad Ahmad dan di hasankan juga oleh imam al-Mundziri dalam Kitab Targhib
wat-Tarhib))
.
3.
Shalawat dan Salam Seseorang Akan Sampai Pada
Nabi
.
.
Dimana saja
seseorang berada, di masjid, di rumah, di ladang, di kendaraan, dan di tempat
mana saja, jika ada orang yang mengucapkan shalawat kepada Nabi, maka shalawat
tersebut akan sampai kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
Dalam sebuah
hadits shahih disebutkan:
.
عَنْ أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلَا
تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتكُمْ تبلغني حَيْثُ
كُنْتُم» . رَوَاهُ أبو داود والنَّسَائِيّ
.
Artinya:
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “ Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan dan Janganlah kalian menjadikan
kuburanku sebagai tempat ied (perayaan). Dan
bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai
kepadaku dimana saja kalian berada.” (HR
Abu Dawud dan Nasa’i, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul
Jami’ : 7226).
.
Dalam sebuah
hadits disebutkan:
.
عن جديد أنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا
تجعلوا قبري عيدا ولا تجعلوا بيوتكم قبورا وصلوا علي وسلموا حيثما كنتم فسيبلغني
سلامكم وصلاتكم
.
Artinya:
“Dari
Jadid Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda: “Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat
ied (perayaan), dan
Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, Dan
bershalawatlah kepadaku, dan ucapkanlah salam kepadaku, karena sesungguhnya
shalawat dan salam kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada.” (HR Isma’il Al-Qadhi, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Tahqiq
Fadhlus Shalat Alan Nabi (1/33, No. 20)).
.
Dalam sebuah Atsar di sebutkan :
.
عن أيوب قال: بلغني والله أعلم أن ملكا موكل بكل من صلى
على النبي صلى الله عليه وسلم حتى يبلغه النبي صلى الله عليه وسلم
Artinya:
Dari Ayyub Rahimahullah berkata: “Telah sampai kabar
kepadaku –Wallahu A’lam- Sesungguhnya ada Malaikat yang ditugaskan untuk
menyampaikan shalawat seseorang kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
(HR Isma’il Al-Qadhi, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Tahqiq
Fadhlus Shalat Alan Nabi (1/35, No. 24)).
.
4.
Nabi Akan Menjawab Shalawat Yang di Sampaikan Oleh Para Malaikat
.
Jika ada seorang yang bershalawat dan salam kepada Nabi, maka ia
akan didatangi malaikat, lalu malaikat tersebut akan mendatangi Nabi di alam
kuburnya dan menyampaikannya kepada Nabi, Setelah Nabi Tahu maka Nabipun ikut membalasnya.
.
Dalam hadits Nabi disebutkan:
.
عن
أبي هريرة: أن رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: " ما من أحد يُسَلِّمُ عليّ؛
إلا رَدَّ الله عَلَيَّ روحي، حتى أرُدَّ عليه السلامَ ".
.
Artinya:
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: bahwasanya Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda:
“Tidaklah salah seorang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah
akan mengembalikan ruh ku sampai aku bisa membalas salam kepada orang tersebut.” (Hadits hasan, HR Abu Dawud, Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath, Al-Baihaqi
dalam Da’awatul Kabir, di hasankan oleh Syeikh Al-Albani dalam Kitab Takhrij
Al-Misykah Al-Mashabih (1/291, no. 927))
.
Dan
telah diketahui bersama bahwasanya orang yang meninggal, ruh telah berpisah dari
jasadnya, sehingga jasadnya di makamkan ke dalam bumi. Adapun ruhnya akan tetap
hidup di Alam Barzah.
.
Dalil
yang menunjukkan hal itu adalah:
.
Sabda
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:
.
.عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِي قُبُورِهِمْ يُصَلُّونَ» أخرجه أبو يعلى والبزار وغيره بإسناد
جيد، وصححه الألباني في «الأحاديث الصحيحة» (622)
.
Artinya:
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda: “(Arwah) Para Nabi hidup di kubur mereka,
mereka shalat.” (Shahih, HR. Al-Bazzar, Abu Ya’la, dll. di shahihkan oleh
Husain Sulaim Asad dalam Tahqiq Musnad Abu Ya’la (3425), dan Syeikh
Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (2790))
.
5.
Tapi Perlu di Ketahui, Shalawat Yang di Ucapkan Harus Sesuai Apa Yang di Contohkan Oleh Rasulullah., Bukan Shalawat Yang di Buat-Buat Sendiri.
.
Inilah bentuk shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam ialah :
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
(Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kamaa shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
.
Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. [Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma'arif]].
.
Dan termasuk shalawat yang disyari'atkan, yaitu shalawat yang biasa diucapkan dan ditulis oleh Salafush Shalih.
.
Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al 'Abbad hafizhahullah berkata, ”Salafush Shalih, termasuk para ahli hadits, telah biasa menyebut shalawat dan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyebut (nama) beliau, dengan dua bentuk yang ringkas, yaitu:
.
صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ (shalallahu 'alaihi wa sallam) dan
.
عَلَيْهِ الصّلاَةُ وَالسَّلاَمُ ('alaihish shalaatu was salaam).
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
(Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kamaa shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
.
Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. [Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma'arif]].
.
Dan termasuk shalawat yang disyari'atkan, yaitu shalawat yang biasa diucapkan dan ditulis oleh Salafush Shalih.
.
Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al 'Abbad hafizhahullah berkata, ”Salafush Shalih, termasuk para ahli hadits, telah biasa menyebut shalawat dan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyebut (nama) beliau, dengan dua bentuk yang ringkas, yaitu:
.
صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ (shalallahu 'alaihi wa sallam) dan
.
عَلَيْهِ الصّلاَةُ وَالسَّلاَمُ ('alaihish shalaatu was salaam).
.
Alhamdulillah, kedua bentuk ini memenuhi kitab-kitab hadits. Bahkan
mereka menulis wasiat-wasiat di dalam karya-karya mereka untuk menjaga hal
tersebut dengan bentuk yang sempurna. Yaitu menggabungkan antara shalawat dan
permohonan salam atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [Fadh-lush Shalah
'Alan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hlm. 15, karya Syaikh Abdul Muhshin
bin Hamd Al 'Abbad]
.
Atau bisa juga dengan bacaan sholawat yang pendek, yaitu:
Dengan membaca اللهم صل وسلم على نبينا محمد
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ))......))
"Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya dan doakanlah keselamatan atasnya” (QS. Al Ahzab: 56)
.
.
Maka dari itu Wahai Saudaraku, Perbanyaklah mengucapkan Shalawat Kepada Nabi Kita, dan buktikan kalau kita mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
Atau bisa juga dengan bacaan sholawat yang pendek, yaitu:
Dengan membaca اللهم صل وسلم على نبينا محمد
Allahumma shollii wa sallim ‘alaa
nabiyyinaa Muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada
Nabi kami Muhammad) .
--------------
Bacaan sholawat yang lebih pendek diatas juga sesuai makna yang terkandung
dalam Al-Qur'an, Surat: Al-Ahzab, Ayat: 56):يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ))......))
"Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya dan doakanlah keselamatan atasnya” (QS. Al Ahzab: 56)
.
.
Maka dari itu Wahai Saudaraku, Perbanyaklah mengucapkan Shalawat Kepada Nabi Kita, dan buktikan kalau kita mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
Maraji’ Hadits:
.
.
Fadhlus Shalatu Alan Nabi Karya
Isma’il bin Ishaq Al-Qadhi,
Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah Karya
Syeikh Nashiruddin Al-Albani
Targib Wat-Tarhib Karya
Abdul Adzim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri
Fadh-lush Shalah 'Alan Nabi
karya Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al 'Abbad
.
[Lilik ibadurrohman]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar